Sabtu, 24 Oktober 2020

Konsep Nasional Pendidikan Tempo Dulu dan Korelasinya dengan Saat Ini

   

sumber :edukasi.kompas.com

Ki Hajar Dewantara
Konsep Nasional Pendidikan Tempo Dulu dan Korelasinya dengan Saat Ini 

 Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang universal dan tak terputus dari generasi ke generasi. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu.

    Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan muncul dalam berbagai bentuk dan paham. Dilihat dari sejarahnya, Pendidikan Indonesia dapat dibagi secara urutan waktu yakni jaman pra-kolonial, masa prasejarah dan, masa sejarah, jaman kolonial ketika sistem pendidikan “modern” dari Eropa diperkenalkan, dan jaman kemerdekaan RI yang berlangsung hingga sekarang. Masing-masing jaman memiliki corak dan bentuk tersendiri (Rohman & Wibowo: 2016). Perkembangan zaman dan globalisasi turut mengubah pandangan hidup terkait pendidikan. Perkembangan industry 4.0 turut memberikan peluang dan tantangan bagi pendidikan saat ini. Untuk itu diperlukan antisipasi dan penyesuaian diri dengan berbagai tuntutan dan dinamika perubahan untuk mewujudkan Pendidikan yang lebih baik dan sesuai dengan zamannya.

    Jika kita melihat pada perkembangan konsep Pendidikan, menurut Nanang Bagus Subekti dalam Harian SindoNews.com tanggal 23 Maret 2015, pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara juga tidak kalah dengan pemikiran dan teori Pendidikan modern. Misalnya, Ki Hadjar Dewantara jauh lebih dulu mengenalkan konsep TriNga yang terdiri dari Ngerti (kognitif), Ngrasa (afektif) dan Nglakoni (psikomotorik) dari Taxonomy Bloom (cognitive, affective, psychomotor) yang terkenal. Konsep-konsep Ki Hadjar Dewantara tersebut diimplementasikan di Tamansiswa yang berdiri 3 Juli 1922, sedangkan Taxonomy Bloom dikenalkan pada tahun 1956 oleh Dr Benjamin Bloom. Ini salah satu bukti jika pemikiran Ki Hadjar Dewantara tidak kalah dengan ilmuwan barat.

    Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai Pendidikan telah menjadi citra tersendiri bagi sejarah Pendidikan di Indonesia. Konsep pendidikannya menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Pada titik itu pula, konsep pendidikannya sungguh kontekstual untuk kebutuhan generasi Indonesia pada masa itu. Dengan perkembangan zaman dan didukung dengan perkembangan revolusi industry 4.0, perubahan kebiasaan masyarakat dan pola hidup akan menyebabkan pergeseran kebudaaan masyarakat. Untuk saat ini, konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara masih dapat terus diterapkan, namun diperlukan penyesuaian terhadap perkembangan saat ini. Pendidikan yang bersifat kebangsaan dan nasionalisme selalu dibutuhkan untuk mendidik jiwa merdeka para anak bangsa agar mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan serta selalu mencintai tanah airnya sehingga mampu berpikir dan bersikap mandiri demi kemajuan bangsa


Sumber :

Rohmad, Saifur, & Wibowo, Agus. 2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan : Kajian Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Vebrianto S, Sigit. 2018. Refleksi Nilai- Nilai Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dalam Upaya Upaya Mengembalikan Jati Diri Pendidikan Indonesia. Jurnal Cakrawala Pendas. 4(1), 33-41.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar