Minggu, 10 Januari 2021

Smartphone VS Smart Me

 

Smartphone VS Smart Me


sumber : pinterest

Kemajuan teknologi menggiring peradaban manusia menuju ke arah digitalisasi. Dengan adanya digitalisasi maka seluruh informasi dapat diakses dengan lebih mudah. Akan banyak manfaat yang dihasilkan dari kemajuan teknologi. Selain membantu kinerja masyarakat, kemajuan teknologi merupakan solusi inklusi penyandang disabilitas dan merupakan jalur mutakhir dalam penyebaran informasi. Abad 21 merupakan awal mula teknologi berkembang. Alat komunikasi yang lebih canggih dan modern pun diberdayakan. Maraknya smartphone dengan berbagai merk, kualitas, dan fitur yang ditawarkan saat ini banyak beredar di masyarakat sebagai salah satu kebuthan dasar.

Setelah dunia ini dilanda wabah covid-19, maka era baru pun dilaksanakan guna tetap menunjang kehidupan masyarakat dari berbagai kalangan dan aspek. New Normal dipandang sebagai adaptasi baru yang sebaiknya dilakukan masyarakat. Berbagai institusi pun mulai mengeluarkan peraturan atau kebijakan mengenai adaptasi new normal, termasuk institusi pendidikan. Dikatakan pada Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19 bahwasaanya pembelajaran akan dilaksanakan secara  daring atau dalam jaringan (online) yang artinya seluruh pelajar akan membutuhkan gawai sebagai media akses pembelajaran.


sumber : teknokompas.com

Smartphone merupakan alat canggih yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi. Pemberian  smartphone pada anak dikhawatirkan membuat anak justru ketergantungan smartphone dan akhirnya malas untuk mencari jawaban tugas dari pemikiran mandiri melainkan beralih untuk meniru jawaban di Internet atau plagiarisme. Alih-alih sebagai media optimalisasi pembelajaran, smartphone akan dicap sebagai alat pemalas karena pelajar akan cenderung untuk bermain game online, malas belajar, bersosial media, dan kurang bersosialisasi nyata.

Tujuan pemberian smartphone pada  pelajar adalah sebagai alat penunjang pembelajarannya. Menurut Robertus sebenarnya smartphone tidak akan berdampak buruk pada proses belajar mengajar, jika dimanfaatkan dengan baik dalam menunjang pembelajaran (Oebaidillah,2018). Dalam hal ini, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam mengedukasi anak dan peserta didik untuk bijak dalam menggunakan smartphone.

sumber : IAP2 Indonesia

Untuk menghindari penggunakan smartphone yang tidak bijak, maka orang tua dapat membatasi waktu penggunaan smarthphone bagi anak. Ketika sedang melaksanakan pambelajaran daring, orang tua darat turut membimbing sekaligus mengawasi aktivitas anak. Orang tua juga dapat memberikan edukasi mengenai sikap bijak dalam menggunakan smartphone.

Selain orang tua, guru juga memilki peran penting dalam memantau pembelajaran peserta didik di rumah. Guru dapat memberikan tugas sekolah secara esai untuk mementau daya pikir dan kemampuan bernalar peserta didik. Guru juga dapat menggunakan aplikasi yang dapat memantau kegiatan belajar peserta didik. Guru tetap harus memberikan pengarahan dan motivasi pada peserta didik untuk menggunakan smartphone dengan bijak.

Smartphone memang memiliki banyak kelebihan dalam mempermudah kehidupan manusia. Namun hal tersebut harus selaras dengan sikap bijak pengguna dalam menggunakan smartphone. Dengan begitu, akan terwujud rasa aman, nyaman, dan menyenangkan, sekaligus kondusif dan strategis dalam penggunaan smartphone.




.....................

Daftar Pustaka

Oebaidillah, S. 2018. Gawai dan Konsentrasi Belajar, Tantangan Mendidik Siswa Zaman Now diakses dari http://mediaindonesia.com/read/detail/189938-gawai-dan-konsentrasi-belajar-tantangan-mendidik-siswa-zaman-now pada 10 Januari 2021 pukul 16. 09 WIB.

Santoso, Farhan Aldino. 2020. Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa SD. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1) : 49-54