Minggu, 13 November 2016

Konjungsi Bahasa Indonesia

Konjungsi

1.      Pengertian

Kata penghubung, tujuannya untuk menghubungkan kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraf agar mencapai koheren atau kepaduan. Konjungsi inilah yang membuat suatu kalimat di dalam paragraf bisa terjalin secara logis, gramatikal dan padu.

2.      Jenis Konjungsi
a.    koordinatif,
b.    subordinatif,
c.    korelatif,
d.    antarkalimat,
e.    antarparagraf.

3.            Contoh
Konjungsi Koordinatif
No
Kalimat
atau
1.       
Tradisi film musikal yang dikembangkan di Hollywood mengacu pada kecenderungan film-film musikal klasik tahun 1930-1960-an yang berpaku pada hal-hal yang berlawanan (oposisi biner), terutama berkaitan dengan gender, ras, agama, latar belakang, atau temperamen.
         dan
2.       
Hal itu tergambar pada kondisi keluarga Aldo dan teman-teman Rara, antara si miskin dan si kaya.
         tetapi
3.       
Aldo mewakili ide paradoks keluarga borjuis yang pemenuhan kebutuhan fisiknya berlebihan, tetapi jiwanya kering mengakibatkan dilemma personal.
         
4.       
Rara tinggal disebuah rumah tidak berjendela yang terbuat dari seng, tripleks, dan kayu bekas di salah satu kawasan permukiman kumuh.
5.       
Dalam model utopia (khayalan) yang terdapat di dalam film tersebut, anak-anak menjadi “penanda” dari kelahiran atau takdir manusia.

Konjungsi Subordinatif
No
Kalimat
         Sementara
1.       
Lebih jauh lagi, kemalangan Rara tersebut digunakan sebagai pelajaran yang bisa dipetik bagi keluarga Aldo, bahwa mereka harus bersyukur atas semua yang mereka punyai (harta dan keluarga yang utuh), sementara ada orang-orang yang tidak berpunya seperti Rara.
         Karena
2.       
Karena hanya dalam kondisi itulah, si kaya termungkinkan ada dan bisa melanjutkan upaya memperkaya diri mereka, dengan membiarkan kemiskinan ada dan ‘tidak tampak’ di depan mata.
         Sebagai
3.       
Sayang, sebagai sebuah film musikal, tidak banyak yang disumbangkan oleh lagu-lagu yang dinyanyikan dan ditarikan dalam film ini, kecuali penekanan dramatis belaka.
         Jika
4.       
Apa yang akan kalian lakukan jika ingin melontarkan kritik terhadap hasil karya seseorang?
         Maka
5.       
Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain.
         Alih-alih
6.       
Keiniginan Rara untuk memiliki sesuatu, alih-alih dimaknai sebagai hasrat kepemilikan yang lumrah dimiliki semua orang, justru dianggap sebagai sesuatu yang menyalahi/mengingkari takdirnya sebagai orang yang tidak berpunya.

Konjungsi
No
Kalimat
Korelatif
         Baik..…… maupun…..,
1.       
Layaknya dongeng anak-anak dalam majalah Bobo, film “Rumah Tanpa Jendela” menyampaikan ajaran moral pada anak-anak untuk menghadapi realita sosila dalam masyarakat yang terfragmantasi dalam perbedaan, baik secara srtuktur social-ekonomi maupun kondisi fisik/mental.
         Tidak hanya…., tetapi
2.       
Tidak hanya kehilangan anaknya, tetapi ia juga kehilangan seluruh hartanya dalam musibah itu.
         Demikian (rupa)….. sehingga….
3.       
Adiknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat menjadi juara kelas.
         Entah….., entah……
4.       
Entah diterima entah tidak, ia akan mengajukan surat pengunduran diri itu.
         Jangankan…, …pun…
5.       
Jangankan tidur, duduk pun badan ku rasanya pegal sekali.

Konjungsi
No
Kalimat
Antarkalimat
         Dengan begitu
1.       
Dengan begitu, mereka melakukan kewajiban membalas budi tanpa perlu mengorbankan kenyamanan dengan berbagai kepemilikan ataupun terlibat secara dekat.
         Sementara itu
2.       
Sementara itu, Rara mewakili narasi kemiskinan dalam segala keterbatasan materialnya : rumah tanpa jendela, sekolah seadanya, kerja sampingan.
         Setelah itu
3.       
Drama ini dipentaskan di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta,6-8 Agustus 2001, dansetelah itu digelar di Societeit, Taman Budaya, Yogyakarta, 16-18 Agustus.
         Selanjutnya
4.       
Selanjutnya, setelah membaca ketiga teks ulasan di depan, apakah kalian menemukan perbedaan struktur teks ketiganya?
         Sebaliknya
5.       
Begitupun sebaliknya, kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat pasif.
         Meskipun demikian
6.       
Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas plat pasifik.











Pengertian dan Contoh Kata Hubung Koordinatif

Pengertian dan Contoh Kata Hubung Koordinatif - Untuk mencapai coherence atau kepaduan di dalam sebuah paragraf, maka dibutuhkanlah kata-kata penghubung atau yang disebut juga dengan konjungsi. Konjungsi inilah yang membuat suatu kalimat di dalam paragraf bisa terjalin secara logis, gramatikal dan padu.

Kata penghubung atau konjungsi sendiri memiliki pengertian kata tugas atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, misalnya antar kata dengan kata, klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, dan kalimat dengan kalimat.

 

Fungsi Konjungsi


Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita simpulkan kata pengubung atau konjungsi memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menghubungkan kata dengan kata.  
2. Menghubungkan frasa dengan frasa.  
3. Menghubungkan klausa dengan klausa.  
4. Menghubungkan kalimat dengan kalimat. 
5. Menghubungkan paragraf dengan pragraf (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi).

 

Jenis-jenis konjungsi


Ada beberapa jenis kata penghubung yang bisa kita temukan di dalam sebuah tulisan, diantaranya adalah koordinatif dan subordinatif. Pada kesempatan kali ini marilah kita bahas konjugsi koordinatif terlebih dahulu.

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih di dalam suatu paragraf yang memiliki kedudukan yang setara. Di bawah ini adalah macam-macam konjungsi koordinatif beserta contoh-contohnya:

1. Dan

Konjungsi ini merupakan penanda hubungan penambahan antar kaliamat.

Contoh:

Ibu menanak nasi.
Ibu menggoreng ikan di dapur.
Ibu menanak nasi dan menggoreng ikan di dapur.

Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif penambahan:

Sebelum pergi aku membungkus nasi dan menuangkan air sebagai bekalku di perjalanan nanti. 
Ketika berkunjung ke Bandung, ayah membeli peyem dan brem sebagai oleh-oleh. 
Andi dan Budi mengunjungi rumahku tadi malam.
Kakak memberiku buku baru dan tas baru sebagai hadiah ulang tahunku.
Awal tahun ini menjadi awal tahun yang mengerikan bagi sejarah penerbangan karena jatuhnya pesawat Air Asia dan German Wings yang membawa ratusan penumpang. 

2. Serta

Kata penghubung ini menandakan hubungan pendampingan antar kalimat.

Contoh:

Aku pergi ke sekolah
Adikku juga ikut pergi ke sekolah
Aku serta adikku pergi ke sekolah bersama-sama

Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif pendampingan:

Ani serta Budi rela tidak masuk kelas hari ini demi menjenguk sahabat mereka yang sakit.
Agus memungut hand phone serta laptop Budi yang sedang tergeletak di lantai.
Sebelum pergi dari rumah ibu tua itu membawa serta anak-anaknya.
Bawakan ibumu gula serta garam!
Aku melihat Rika serta Ani berjalan menuju ruangan BK. 





3. atau

Kata penghubung ini merupakan penanda hubungan pemilihan di dalam suatu paragraf atau tulisan.

Contoh: 

Kamu bisa pilih warna merah.
Kamu bisa ambil warna putih.
Kamu pilih warna merah atau warna putih?

Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif pemilihan:

Aku bingung antara mengerjakan Pr atau membersihkan rumah terlebih dahulu. 
Kau bisa memebri kelincimu makan wortel atau bayam.
Mana yang kau pilih, es krim rasa coklat atau susu?
Kita bisa meminta bantuan Andi atau Budi untuk masalah ini.
Kau yang harus pergi, atau aku yang akan keluar dari ruangan ini?

4. Tetapi dan Namun

Konjungsi ini merupakan penanda hubungan perlawanan antar kalimat di dalam paragraf.

Contoh:

Andi anak yang baik.
Andi anak yang malas.
Andi anak yang rajin tetapi dia pemalas. 

Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif perlawanan:

Bukanlah Andi yang menjadi juara kelas tahun ini, namun Budi yang juara kelas tahun ini.
Dia ingin sekali pergi berenang, tetapi ibunya melarang.
Aku ingin memberinya bantuan, tetapi aku sendiripun sedang mengalami kesusahan.
Andi bukanlah seorang yang pintar, namun dia anak yang rajin.
Pak Yanto sangatlah kaya raya, tetapi dia sangat pelit untuk urusan uang.

5. Padahal, Sedangkan dan Melainkan

Konjungsi-konjungsi ini menandakan hubungan pertentangan anatar kalimat.

Contoh:

Suci gadis yang sangat pintar.
Suci berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Suci merupakan gadis yang sangat pintar, padahal dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Contoh kalimat menggunkan konjungsi koordinatif pertentangan:

Andi bukanlah anak yang baik, melainkan anak yang sombong.
Joni ingin sekali membeli motor baru, sedangkan uangnya hanya untuk membeli sepeda baru.
Sinta tidak ikut olimpiade matematika, padahal dia adalah jagonya dalam hal menghitung.
Kakaknya sangat menyayangi binatang, sedangkan adiknya sangat membenci bintang.
Rani tetap datang ke sekolah, padahal hari itu hujan turun sangat deras.