Smartphone VS Smart Me
Kemajuan teknologi menggiring peradaban manusia menuju ke arah digitalisasi. Dengan adanya digitalisasi maka seluruh informasi dapat diakses dengan lebih mudah. Akan banyak manfaat yang dihasilkan dari kemajuan teknologi. Selain membantu kinerja masyarakat, kemajuan teknologi merupakan solusi inklusi penyandang disabilitas dan merupakan jalur mutakhir dalam penyebaran informasi. Abad 21 merupakan awal mula teknologi berkembang. Alat komunikasi yang lebih canggih dan modern pun diberdayakan. Maraknya smartphone dengan berbagai merk, kualitas, dan fitur yang ditawarkan saat ini banyak beredar di masyarakat sebagai salah satu kebuthan dasar.
Setelah dunia ini dilanda wabah covid-19, maka era
baru pun dilaksanakan guna tetap menunjang kehidupan masyarakat dari berbagai
kalangan dan aspek. New Normal dipandang sebagai adaptasi baru yang sebaiknya
dilakukan masyarakat. Berbagai institusi pun mulai mengeluarkan peraturan atau
kebijakan mengenai adaptasi new normal, termasuk institusi pendidikan. Dikatakan
pada Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19
bahwasaanya pembelajaran akan dilaksanakan secara daring atau dalam jaringan (online) yang
artinya seluruh pelajar akan membutuhkan gawai sebagai media akses pembelajaran.
Smartphone merupakan alat canggih yang dapat
digunakan untuk mengakses berbagai informasi. Pemberian smartphone pada anak dikhawatirkan membuat anak
justru ketergantungan smartphone dan akhirnya malas untuk mencari jawaban tugas
dari pemikiran mandiri melainkan beralih untuk meniru jawaban di Internet atau plagiarisme.
Alih-alih sebagai media optimalisasi pembelajaran, smartphone akan dicap sebagai
alat pemalas karena pelajar akan cenderung untuk bermain game online, malas
belajar, bersosial media, dan kurang bersosialisasi nyata.
Tujuan pemberian smartphone pada pelajar adalah sebagai alat penunjang pembelajarannya.
Menurut Robertus sebenarnya smartphone tidak akan berdampak buruk pada proses
belajar mengajar, jika dimanfaatkan dengan baik dalam menunjang pembelajaran (Oebaidillah,2018).
Dalam hal ini, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam mengedukasi
anak dan peserta didik untuk bijak dalam menggunakan smartphone.
Untuk menghindari penggunakan smartphone yang tidak
bijak, maka orang tua dapat membatasi waktu penggunaan smarthphone bagi anak.
Ketika sedang melaksanakan pambelajaran daring, orang tua darat turut
membimbing sekaligus mengawasi aktivitas anak. Orang tua juga dapat memberikan
edukasi mengenai sikap bijak dalam menggunakan smartphone.
Selain orang tua, guru juga memilki peran penting
dalam memantau pembelajaran peserta didik di rumah. Guru dapat memberikan tugas
sekolah secara esai untuk mementau daya pikir dan kemampuan bernalar peserta
didik. Guru juga dapat menggunakan aplikasi yang dapat memantau kegiatan
belajar peserta didik. Guru tetap harus memberikan pengarahan dan motivasi pada
peserta didik untuk menggunakan smartphone dengan bijak.
Smartphone memang memiliki banyak kelebihan dalam
mempermudah kehidupan manusia. Namun hal tersebut harus selaras dengan sikap
bijak pengguna dalam menggunakan smartphone. Dengan begitu, akan terwujud rasa
aman, nyaman, dan menyenangkan, sekaligus kondusif dan strategis dalam
penggunaan smartphone.
.....................
Daftar Pustaka
Oebaidillah, S. 2018. Gawai dan Konsentrasi Belajar,
Tantangan Mendidik Siswa Zaman Now diakses dari http://mediaindonesia.com/read/detail/189938-gawai-dan-konsentrasi-belajar-tantangan-mendidik-siswa-zaman-now
pada 10 Januari 2021 pukul 16. 09 WIB.
Santoso, Farhan Aldino. 2020. Dampak Penggunaan
Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa SD. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1) :
49-54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar